Laman

Minggu, 21 Oktober 2012

Bocah sederhana dan sekeping uang logam lima ratusan



Suasana hiruk pikuk oleh suara alat musik yang sedang ditabuh. Orang banyak tumpah ruah disekitar enam bocah laki-laki yang sedang menabuh dengan semangat 45. Ada yang sekedar lewat sambil menoleh, ada yang berhenti tertegun menyaksikan permainan tabuhan anak-anak, ada yang sibuk memotret dan merekam aksi mereka menggunakan telepon genggam, ada yang menonton lalu tak lama kemudian memasukkan lembaran uang berbagai warna kedalam kotak yang disediakan didekat anak-anak itu ‘mengamen’. Beberapa bocah yang lain nampak berjajar membentuk formasi garis lengkung mengitari kumpulan anak-anak yang sibuk menabuh alat musik jimbe. Ada yang duduk dan ada yang berdiri karena tak kebagian kursi plastik lagi.  

Sabtu, 21 April 2012

Dia menyapaku dalam sakit...


Aku berada dalam keadaan antara sadar dan tidak. Kurasakan nyeri di bagian ulu hatiku. Mataku masih terpejam. Rasanya seperti mimpi tapi rasa sakit ini terasa begitu nyata. Akhirnya setelah beberapa menit berlalu, kesadaran penuh mulai menghinggapiku. Rasa nyeri masih terasa. Oh...tidak!!! Sakit maagku kambuh. Itulah yang pertama kali singgah di pikiranku saat rasa nyeri ini tak juga sirna setelah kutunggu beberapa saat.

Minggu, 15 April 2012

Baju bekas


Pagi hari ini sanggar dipenuhi oleh anak-anak dampingan kami. Mereka sudah berkumpul sejak pukul 08.00. Agenda hari ini adalah penentuan kelompok minat dan bakat untuk persiapan acara launching yayasan yang menaungi sanggar pada bulan Juni nanti, serta pembagian susu sapi murni dan pembagian pakaian bekas layak pakai sumbangan dari sebuah komunitas pemelihara hamster.

Sambil menunggu para donatur yang akan membagikan susu dan pakaian yang tak kunjung datang, akhirnya anak-anak kami ajak untuk latihan menari, berdiskusi tentang rencana pembuatan kerajinan tangan, serta mewarnai gambar. Meski menunggu sejak pagi di cuaca yang cukup terik, wajah-wajah mereka tetap ceria. Semangat dan energi seakan-akan tak pernah surut dari mereka. Saling bercanda, berkejaran, maupun mengganggu teman yang lain di sela-sela kegiatan yang ada.

Selasa, 13 Maret 2012

Menangis diatas batu karang


Aku berlutut di bantalan bangku gereja yang ada tepat di depan mimbar. Sementara imam mendaraskan Doa Syukur Agung, aku berjuang agar air mata yang mulai menggenangi kedua bola mataku tidak menetes. Rongga hidungku yang mulai basah menyebabkan terdengarnya suara-suara dalam setiap tarikan napasku. Aku tak ingin wanita yang duduk disebelah kananku melihatku menangis. Ya, aku ingin menangis. Jika saja aku tak berusaha untuk menahannya, tentulah dengan mudahnya air mata ini meleleh membasahi pipiku.

Minggu, 26 Februari 2012

Emosi...emosi...aku emosiiiii.......!!!!



Belum genap sepekan aku menjalani masa prapaskah tapi kegagalan sudah menyambutku. Baru juga memasuki hari kedua hati ini sudah tidak bisa diajak kompromi. Emosi...emosi...aku emosiiiii.......!!!!

Entah mengapa beberapa minggu terakhir ini aku bete banget terhadap salah seorang ‘petinggi’ yang ada di kantorku. Setiap kali melihatnya emosi ini bawaannya langsung nyolot aja....kayak api disiram bensin...

Rabu, 22 Februari 2012

Nama saya Maria


Pertama kali kulihat wanita itu melewati pintu yang dibukakan oleh pelayan restoran, berjalan bersamaan dengan seorang wanita lain. Aku hanya melihatnya sekilas lalu karena kupikir ia akan berjalan terus melewati mejaku. Kembali kuarahkan pandanganku kepada tumpukan buku yang ada dihadapanku.

Beberapa detik berlalu, kembali kuarahkan pandanganku kearah pintu yang ada sisi kiriku. Kulihat wanita itu berdiri didepan pintu, tepat di tepian koridor. Ah, mungkin dia sedang menunggu seorang teman, demikian pikirku.

Kamis, 26 Januari 2012

Manusia vs Harta

Liburan imlek kemarin aku pulang kampung. Meski tidak ada acara makan-makan ataupun berkunjung-kunjung ke rumah kerabat untuk berburu angpao, aku sengaja ambil cuti 2 hari untuk berkumpul dengan kedua orangtuaku. Sekedar menghormati dan menyenangkan hati mereka.

Pagi hari, begitu tiba di rumah, aku pun segera masuk ke ruang tengah untuk memindahkan barang-barang bawaanku. Ya elahh.... aku temukan suasana yang berbeda di rumahku kali ini. Aku merasa rumahku yang sekarang seperti penjara!  

Jumat, 13 Januari 2012

Come and See... Datang dan Lihatlah...!!!

Menyesal...adalah hal yang kurasakan tak lama setelah aku menerima tawaran dari Rm. Gani untuk mengajar anak-anak jalanan di daerah Jl. Semarang. Perasaan takut dan menyesal melingkupiku saat itu. Takut karena image anak-anak jalanan yang negatif yang tertanam dalam benakku. Menyesal mengapa aku kok mau merepotkan diri terlibat dalam kegiatan tersebut. Cari susah aja....demikian pikirku. Alasan yang mendasari semua itu adalah karena aku tidak menyukai anak-anak, tidak komunikatif, tidak pandai mengambil hati, dan paling tidak bisa mengajar (baca: menjelaskan sampai membuat orang lain benar-benar mengerti dengan mudah penjelasanku).

Rabu, 11 Januari 2012

Mbah Sumini : dua tangkup roti tawar dan dua gelas teh manis hangat

Kemarin malam aku dan Mas Heru, seorang relawan sanggar, berkunjung ke rumah Diana dan Anisa, adik-adik dampingan kami. Mereka berdua sama – sama sedang mengalami cedera kaki. Diana kakinya terluka akibat jatuh dari sepeda motor gara-gara saat berboncengan, sepeda motornya nyungsep ke got. Anisa kakinya terkilir dan bengkak gara-gara terjatuh dari mobil yang ditumpangi saat sedang mbonek bersama teman-temannya.

Selasa, 10 Januari 2012

Menemukan Guru Kehidupan di Sanggar Merah Merdeka


Teman-teman baru, pengalaman baru, keceriaan, pembelajaran, dukungan, perjuangan – adalah beberapa hal dari sekian banyak hal yang aku temukan dan dapatkan di Sanggar Merah Merdeka. Jika aku renungkan lebih dalam, banyak makna tentang kehidupan yang dapat aku pelajari. Hadir dan berinteraksi secara langsung diantara dan dengan sesama yang membutuhkan kehadiran dan uluran tangan kita. Melakukan perbuatan kasih secara nyata bagi sesama, menjadi perpanjangan tangan Tuhan dan saluran berkat dariNya dengan cara menyisihkan waktu, tenaga, pikiran, dan materi. Jatuh bangunnya perjuangan untuk memiliki hidup yang lebih bermakna dengan berbuat sesuatu bagi Tuhan yang hadir tersamar dalam diri sesama yang membutuhkan. Itulah yang aku pelajari disini.

Rabu, 04 Januari 2012

Kebenaran yang menyakitkan

Shock, kecewa, sedih, tidak percaya, campur aduk menjadi satu. Perasaan-perasaan itulah yang kurasakan beberapa waktu terakhir ini. Galau!

Dua minggu yang lalu, seorang teman menyampaikan sebuah kebenaran kepadaku. Sebuah kebenaran yang tak pernah sedetikpun terlintas dalam pikiranku. Sebuah kebenaran yang menyakitkan!!!

Orang yang sangat kukagumi, kubanggakan, kuharapkan, kupercaya, ternyata tidak seperti yang kubayangkan. Aku seperti kehilangan pegangan.... Limbung...