Laman

Sabtu, 11 April 2015

Puncak B-29 (sebuah perjalanan, perjuangan, dan refleksi)




Waktu menunjukkan pukul 03.15 ketika mulai kulangkahkan kakiku dengan pasti di tengah kegelapan dan udara yang dingin. Semangat yang menggebu dan keinginan untuk segera sampai di tujuan menjadi penggerak bagi ayunan langkahku. Seorang teman yang semula berjalan berdampingan denganku mulai tertinggal, dan beberapa teman yang semula berjalan di depanku satu persatu aku salip. Harapanku hanya satu, tidak terlambat untuk sampai di tujuan.

Namun semua berlangsung tak begitu lama. Dalam hitungan menit, langkahku mulai terasa berat dalam meniti jalanan yang terus menanjak. Suara nafas yang memburu memecah kesunyian dini hari itu. Detak jantung terasa semakin cepat dan paru-paru mau pecah rasanya. Langkah tegas yang semula terayun mulai kehilangan energinya. Aku bergerak semakin melambat.