Waktu menunjukkan pukul 03.15 ketika mulai kulangkahkan kakiku dengan pasti
di tengah kegelapan dan udara yang dingin. Semangat yang menggebu dan keinginan
untuk segera sampai di tujuan menjadi penggerak bagi ayunan langkahku. Seorang
teman yang semula berjalan berdampingan denganku mulai tertinggal, dan beberapa
teman yang semula berjalan di depanku satu persatu aku salip. Harapanku hanya satu,
tidak terlambat untuk sampai di tujuan.
Namun semua berlangsung tak begitu lama. Dalam hitungan menit, langkahku
mulai terasa berat dalam meniti jalanan yang terus menanjak. Suara nafas yang
memburu memecah kesunyian dini hari itu. Detak jantung terasa semakin cepat dan
paru-paru mau pecah rasanya. Langkah tegas yang semula terayun mulai kehilangan
energinya. Aku bergerak semakin melambat.