Luk 9 : 10 - 17 (Yesus memberi makan lima ribu orang)
(13) Tetapi Ia berkata kepada mereka:
“Kamu harus memberi mereka makan!” Mereka menjawab: “Yang ada pada kami tidak
lebih dari pada lima roti dan dua ikan, kecuali kalau kami pergi membeli
makanan untuk semua orang banyak ini.”
(16) Dan setelah Ia mengambil lima roti
dan dua ikan itu, ia menengadah ke langit, mengucap berkat, lalu
memecah-mecahkan roti itu dan memberikannya kepada murid-muridNya supaya
dibagi-bagikannya kepada orang banyak.
(17) Dan mereka semuanya makan sampai
kenyang. Kemudian dikumpulkan potongan-potongan roti yang sisa sebanyak dua
belas bakul.
Beberapa bulan yang lalu
seorang teman relawan di sanggar kami ingin merayakan ulang tahunnya dengan
cara berbagi sesuatu dengan anak-anak pinggiran yang kami dampingi. Akhirnya,
kami merencanakan untuk mengajak anak-anak tersebut berkunjung ke Museum Tugu
Pahlawan. Hitung-hitung berbagi kesenangan dengan mengajak mereka rekreasi
sambil belajar untuk mengisi liburan sekolah.
Setelah
mengkalkulasi jumlah uang yang kami miliki dan jumlah pengeluaran, ternyata
dana yang kami miliki minus. Namun kami bertekad untuk tetap dapat
menyelenggarakan acara tersebut. Kami berusaha mencari berbagai cara agar
dengan uang seadanya tersebut acara tetap dapat berlangsung. Kami menghubungi
beberapa orang kenalan dengan harapan ada diantara mereka yang tergerak hatinya
untuk menyumbang atau memberikan informasi mengenai transportasi dan konsumsi
murah. Kami juga menghubungi beberapa persewaan bis, tetapi harga yang
ditawarkan tidak ada yang murah.
Akhirnya, Allah
membukakan jalan bagi kami. Seorang teman bersedia untuk memasakkan makan
siang untuk 100 orang dengan budget Rp. 200.000,- Tidak hanya itu, beberapa
teman dan kenalan yang lain ada yang menyumbang snack, air mineral, bis mini,
dan uang untuk sewa bemo. Ada juga yang meminjamkan mobil untuk transport. Dan
ternyata yang diberikan Allah kepada kami melebihi dari jumlah yang kami
butuhkan. Karena banyak sumbangan, maka masih ada sisa uang ratusan ribu
rupiah.
Dalam Luk 9 :
10 – 17 Yesus mengajarkan kepada kita untuk berbagi dari yang sedikit. Kita
juga diminta untuk meneruskan berkat yang kita terima dari Allah kepada orang
lain yang membutuhkan. Pada awalnya para murid tidak bersedia memberikan
sedikit makanan yang ada pada mereka untuk dibagikan kepada orang banyak (ayat
13), namun setelah mereka mau menyerahkannya kepada Yesus, Yesus membuat apa
yang sedikit itu menjadi berlimpah dan mencukupi kebutuhan (ayat 16), bahkan
berlebih-lebih (ayat 17).
Dengan uang
seadanya (sedikit), kami para relawan sanggar berusaha menyenangkan anak-anak
itu dengan berbagi rejeki dan sukacita. Hal ini seperti yang diperintahkan oleh
Yesus dalam ayat 13, yaitu Yesus memerintahkan para murid untuk memberi makan
orang banyak meski para murid tidak mempunyai cukup makanan. Dan ketika kami
ikhlas untuk berbagi atau memberikan uang yang sedikit itu, Yesus pun
mengubahnya menjadi berlimpah sehingga kami dapat memberangkatkan 100 orang ke
Tugu Pahlawan. Bahkan masih ada sisa uang.
Dari perikop diatas
kita dapat melihat bahwa Yesus menghendaki kita untuk tidak diam saja ketika
ada sesama yang membutuhkan, melainkan aktif membantu dan berbagi dengan cara
menjadi saluran berkat yang sudah kita terima dari Allah. Ketika ada sesama
yang membutuhkan, kita tidak dapat hanya diam saja dan memohon kepada Allah
untuk menolongnya, melainkan kita yang harus turun tangan menjadi perpanjangan
tangan Allah. Meski apa yang kita miliki tidaklah berlebihan, atau malah
cenderung kurang, kita diajak untuk tidak perlu kuatir berbagi. Karena ketika
kita ikhlas untuk berbagi dari kekurangan kita, Allah akan bekerja dengan
caraNya yang ajaib dan memberikan lebih banyak berkat lagi sehingga semakin
banyak orang yang dapat terbantu.
Berkat yang
dapat kita bagikan pun tidak melulu berupa materi. Kita juga bisa berbagi
kesenangan, waktu, perhatian, kasih, kesempatan, dan masih banyak lagi hal lain
yang dapat kita bagikan untuk sesama sesuai kebutuhannya. Marilah kita
bersama-sama menjadi perpanjangan tangan Allah dan saluran berkat dari Allah
bagi sesama seperti yang diajarkan oleh Yesus..
(Tulisan ini adalah salah satu Tugas Renungan dalam kelas KP3I yang saya ikuti di Paroki St. Vincentius a Paulo, Surabaya)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar