Laman

Jumat, 23 Desember 2011

Surat untuk para imam

Para imamku yang terkasih,
Tahukah kalian, aku merasa senang dan bangga saat melihat kalian memakai jubah putih?
Aku mengagumi kalian yang nampak gagah berdiri diatas altar
Inilah sosok imam yang kubanggakan...
Di mataku kalian adalah pribadi-pribadi yang membuatku salut
Salut atas keberanian kalian
Keberanian untuk mengambil keputusan yang berbeda
Keberanian untuk memilih jalan hidup yang berbeda
Keberanian dan kerelaan untuk mengorbankan kesenangan pribadi demi mengikuti panggilanNya
Maka aku merasa marah saat mendengar ada orang yang menjelek-jelekkan kalian
Sebab dimataku kalian adalah sosok yang seharusnya dihormati dan dihargai


Para imamku yang terkasih,
Aku senang mendengarkan kotbah kalian yang mencerdaskan
Aku senang mendengarkan kotbah kalian yang meneguhkan
Aku senang mendengarkan kotbah kalian yang menyentuh hati
Aku senang mendengarkan kotbah kalian yang lucu
Aku senang saat kalian bersedia meluangkan waktu mendengarkan keluh kesahku
Aku senang saat kalian menyediakan telinga untuk mendengarkan kegalauanku
Aku senang saat kalian siap sedia memberikan arahan bagiku
Aku senang saat kata-kata kalian senantiasa menguatkan
Aku senang saat nasehat-nasehat kalian mampu untuk memotivasi
Aku senang saat kalian mudah dan enak diajak bicara
Aku senang saat kalian terbuka terhadap kritik  
Aku senang melihat kalian membumi

Tapi tahukah kalian?
Aku sedih dan kecewa saat mengetahui bahwa semuanya itu hanyalah keindahan sebuah kemasan
Aku sedih dan kecewa saat menyadari bahwa aku telah menempatkan kalian terlalu tinggi
Aku sedih dan kecewa saat aku menyadari bahwa aku menilai kalian terlalu berlebihan
Aku sedih dan kecewa saat mendapati semuanya itu hanyalah gambaran ideal yang terlalu tinggi dari kacamataku sendiri

Para imamku yang terkasih,
Aku sedih dan kecewa saat mendengar dan melihat satu persatu dari kalian berguguran
Aku sedih dan kecewa melihat kalian melepaskan jubah
Aku sedih dan kecewa saat melihat kalian jatuh
Aku sedih dan kecewa melihat kalian hidup dalam kemewahan padahal berkaul kemiskinan
Aku sedih dan kecewa melihat kalian hidup tidak murni padahal berkaul kemurnian
Aku sedih dan kecewa mendapati kalian jauh berbeda dari bayanganku
Aku sedih dan kecewa mendapati kalian tidak seperti yang kuharapkan
Aku sedih dan kecewa saat mendapati apa yang kalian ucapkan tak selaras dengan yang kalian lakukan
Aku sedih dan kecewa mendapati kalian jauh dari sosok ideal seorang imam
Imam yang seharusnya menjadi gembala dan teladan

Para imamku yang terkasih,
Aku kecewa saat respon kalian terlalu cuek
Tapi kemudian aku berusaha untuk tetap menghormati kalian
Aku kecewa saat kalian tidak ada waktu untuk mendengarkan pergumulan hidupku
Tapi kemudian aku berusaha untuk mengerti kesibukan kalian
Aku kecewa saat kata-kata dan tanggapan kalian menyakitkan
Tapi kemudian aku berusaha untuk tidak menyimpan amarah dan kebencian
Aku kecewa saat melihat kalian bersikap asal-asalan dalam liturgi dan pelayanan
Tapi kemudian aku berusaha untuk menutup mata
Aku kecewa saat mendengarkan rumor tentang  kalian yang bersikap sombong dan berbeda perlakuan terhadap umat yang kaya dan miskin
Tapi kemudian aku berusaha untuk tidak menghakimi
Aku kecewa saat mendengar kabar miring tentang kalian
Tapi kemudian aku berusaha untuk tetap positive thinking dan melihat sisi baik kalian
Saat kotbah kalian membosankan dan nggak nyambung, aku berusaha untuk tetap bereaksi positif dan menerima apa adanya
Tahukah kalian mengapa?
Sebab aku menyayangi kalian...

Para imamku yang terkasih,
Aku menyadari tidaklah mudah memenuhi harapan para umat yang terlalu tinggi dan bermacam-macam
Aku mengerti begitu berat beban yang berada di pundak kalian
Aku mengerti tidaklah mudah bagi kalian untuk memenuhi tuntutan untuk menjadi teladan yang sempurna
Aku memaklumi sulitnya menjaga kekudusan hidup seorang imam ditengah dunia yang penuh dengan godaan dan tantangan
Sebab aku sendiri pun merasakan sulitnya menjaga kekudusan sebagai seorang  awam
Aku menyadari bahwa imam pun adalah manusia
Dengan segala kelemahan dan kekurangannya
Mempunyai perasaan, pergumulan, kelemahan, dan kegundahan yang sama seperti kaum awam
Aku pun belum tentu mampu jika harus bertukar tempat dengan kalian

Para imamku yang terkasih,
Memang begitu berat perjalanan yang harus kalian tempuh
Tapi aku akan selalu menemani kalian dengan doa-doaku
Aku memohon kekuatan, penghiburan, semangat, perlindungan, dan kesehatan yang baik bagi kalian
Aku memohon rahmat untuk kekudusan hidup kalian
Aku memohon belas kasihan, kemurahan, dan pengampunanNya bagi kalian yg jatuh
Aku berdoa bagi keselamatan jiwa kalian
Aku berdoa agar kalian mampu menjadi imam yang berkenan dihadapanNya

Para imamku yang terkasih,
Kami para umat memang banyak menuntut
Menginginkan imam yang begini dan begitu
Tapi pilihan ada ditangan kalian
Akankah kalian memenuhi tuntutan orang banyak yang tidak pernah puas
Ataukah memenuhi tuntutan Sang Imam Agung?
Aku rasa kalian lebih mengerti apa saja tuntutanNya

Para imamku yang terkasih,
Beberapa hari yang lalu saat aku mengikuti misa kudus di sebuah gereja, kami bersama-sama memanjatkan doa untuk para imam
Doa yang sangat indah
Aku persembahkan doa ini untuk kalian

Tuhan terkasih, Bapa Pengasih, aku berdoa kepadaMu;
Lindungilah para imam GerejaMu, sebab mereka itu milikMu.
Biarlah hidup mereka terbakar luluh di atas altarMu yang suci,
sebab mereka telah disucikan dan menyucikan diri bagiMu saja.
Lindungilah mereka sebab mereka berada di tengah dunia,
meskipun mereka bukan dari dunia ini.
Masukkanlah mereka dalam lubuk hatiMu,
bila nikmat duniawi menggoda dan memikat mereka.
Lindungilah dan hiburlah mereka dalam saat-saat sepi,
Susah derita dan bila pengorbanan hidupnya nampak sia-sia.
Ingatlah ya Tuhan tak seorangpun kecuali Engkau
yang menjadi pemiliknya yang sah
Dan walaupun mereka Kauberi panggilan ilahi,
tetapi tetaplah mereka memiliki hati insani,
dengan segala kerapuhannya.
Maka, Bapa terkasih, lindungilah mereka bagaikan biji mataMu,
dan peliharalah mereka bagaikan hosti tanpa noda.
Semoga setiap hari, pikiran dan perbuatannya
aman terjaga dan menjadi teladan indah bagi seluruh umatMu.
Tuhan terkasih, sudilah memberkati mereka senantiasa.
Terpujilah Engkau yang telah memanggil dan mengutus mereka;
terpujilah Engkau yang tetap mendampingi
dan memampukan mereka.
Ya Hati Kudus Imam Agung Yesus, kasihanilah mereka.
Ya Hati Tersuci Maria Ratu Para Imam, doakanlah mereka.
Santo Yohanes Maria Vianney, doakanlah mereka.

Para imamku yang terkasih,
Semoga kalian tidak menjadi bosan dan mengantuk membaca suratku yang panjang ini
Aku hanya ingin kalian tahu bahwa kalian sangat berharga
Bagi umat, bagi Gereja, bagi dunia...
Aku hanya ingin kalian tahu bahwa kami para domba membutuhkan gembala yang baik
Gembala yang tidak hanya menggiring para domba untuk masuk melalui pintu surga, tetapi sekaligus menemani mereka bersama-sama berada didalam surga

Para imamku yang terkasih, dimanapun kalian berada
Doaku menyertai kalian...


Teriring salam dan doa,
umatmu

*Surabaya, 22 Desember 2011*











2 komentar:

  1. Terima kasih atas renungan ini. Mengingatkan saya (sebagai imam) bahwa Tuhan memanggilku untuk menjadi manusia yang seimbang dan sehat dalam segala aspek.

    Rm Rafael

    BalasHapus
    Balasan
    1. Terima kasih sudah berkenan membaca surat saya, romo :) I will pray the best for all of you...

      Hapus