Para imamku yang terkasih,
Tahukah kalian, aku merasa senang dan bangga saat melihat kalian memakai
jubah putih?
Aku mengagumi kalian yang nampak gagah berdiri diatas altar
Inilah sosok imam yang kubanggakan...
Di mataku kalian adalah pribadi-pribadi yang membuatku salut
Salut atas keberanian kalian
Keberanian untuk mengambil keputusan yang berbeda
Keberanian untuk memilih jalan hidup yang berbeda
Keberanian dan kerelaan untuk mengorbankan kesenangan pribadi demi
mengikuti panggilanNya
Maka aku merasa marah saat mendengar ada orang yang menjelek-jelekkan
kalian
Sebab dimataku kalian adalah sosok yang seharusnya dihormati dan dihargai
Para imamku yang terkasih,
Aku senang mendengarkan kotbah kalian yang mencerdaskan
Aku senang mendengarkan kotbah kalian yang meneguhkan
Aku senang mendengarkan kotbah kalian yang menyentuh hati
Aku senang mendengarkan kotbah kalian yang lucu
Aku senang saat kalian bersedia meluangkan waktu mendengarkan keluh kesahku
Aku senang saat kalian menyediakan telinga untuk mendengarkan kegalauanku
Aku senang saat kalian siap sedia memberikan arahan bagiku
Aku senang saat kata-kata kalian senantiasa menguatkan
Aku senang saat nasehat-nasehat kalian mampu untuk memotivasi
Aku senang saat kalian mudah dan enak diajak bicara
Aku senang saat kalian terbuka terhadap kritik
Aku senang melihat kalian membumi
Tapi tahukah kalian?
Aku sedih dan kecewa saat mengetahui bahwa semuanya itu hanyalah keindahan
sebuah kemasan
Aku sedih dan kecewa saat menyadari bahwa aku telah menempatkan kalian
terlalu tinggi
Aku sedih dan kecewa saat aku menyadari bahwa aku menilai kalian terlalu
berlebihan
Aku sedih dan kecewa saat mendapati semuanya itu hanyalah gambaran ideal
yang terlalu tinggi dari kacamataku sendiri
Para imamku yang terkasih,
Aku sedih dan kecewa saat mendengar dan melihat satu persatu dari kalian
berguguran
Aku sedih dan kecewa melihat kalian melepaskan jubah
Aku sedih dan kecewa saat melihat kalian jatuh
Aku sedih dan kecewa melihat kalian hidup dalam kemewahan padahal berkaul
kemiskinan
Aku sedih dan kecewa melihat kalian hidup tidak murni padahal berkaul
kemurnian
Aku sedih dan kecewa mendapati kalian jauh berbeda dari bayanganku
Aku sedih dan kecewa mendapati kalian tidak seperti yang kuharapkan
Aku sedih dan kecewa saat mendapati apa yang kalian ucapkan tak selaras
dengan yang kalian lakukan
Aku sedih dan kecewa mendapati kalian jauh dari sosok ideal seorang imam
Imam yang seharusnya menjadi gembala dan teladan
Para imamku yang terkasih,
Aku kecewa saat respon kalian terlalu cuek
Tapi kemudian aku berusaha untuk tetap menghormati kalian
Aku kecewa saat kalian tidak ada waktu untuk mendengarkan pergumulan
hidupku
Tapi kemudian aku berusaha untuk mengerti kesibukan kalian
Aku kecewa saat kata-kata dan tanggapan kalian menyakitkan
Tapi kemudian aku berusaha untuk tidak menyimpan amarah dan kebencian
Aku kecewa saat melihat kalian bersikap asal-asalan dalam liturgi dan
pelayanan
Tapi kemudian aku berusaha untuk menutup mata
Aku kecewa saat mendengarkan rumor tentang
kalian yang bersikap sombong dan berbeda perlakuan terhadap umat yang
kaya dan miskin
Tapi kemudian aku berusaha untuk tidak menghakimi
Aku kecewa saat mendengar kabar miring tentang kalian
Tapi kemudian aku berusaha untuk tetap positive
thinking dan melihat sisi baik kalian
Saat kotbah kalian membosankan dan nggak
nyambung, aku berusaha untuk tetap bereaksi positif dan menerima apa adanya
Tahukah kalian mengapa?
Sebab aku menyayangi kalian...
Para imamku yang terkasih,
Aku menyadari tidaklah mudah memenuhi harapan para umat yang terlalu tinggi
dan bermacam-macam
Aku mengerti begitu berat beban yang berada di pundak kalian
Aku mengerti tidaklah mudah bagi kalian untuk memenuhi tuntutan untuk menjadi
teladan yang sempurna
Aku memaklumi sulitnya menjaga kekudusan hidup seorang imam ditengah dunia
yang penuh dengan godaan dan tantangan
Sebab aku sendiri pun merasakan sulitnya menjaga kekudusan sebagai seorang awam
Aku menyadari bahwa imam pun adalah manusia
Dengan segala kelemahan dan kekurangannya
Mempunyai perasaan, pergumulan, kelemahan, dan kegundahan yang sama seperti
kaum awam
Aku pun belum tentu mampu jika harus bertukar tempat dengan kalian
Para imamku yang terkasih,
Memang begitu berat perjalanan yang harus kalian tempuh
Tapi aku akan selalu menemani kalian dengan doa-doaku
Aku memohon kekuatan, penghiburan, semangat, perlindungan, dan kesehatan
yang baik bagi kalian
Aku memohon rahmat untuk kekudusan hidup kalian
Aku memohon belas kasihan, kemurahan, dan pengampunanNya bagi kalian yg
jatuh
Aku berdoa bagi keselamatan jiwa kalian
Aku berdoa agar kalian mampu menjadi imam yang berkenan dihadapanNya
Para imamku yang terkasih,
Kami para umat memang banyak menuntut
Menginginkan imam yang begini dan begitu
Tapi pilihan ada ditangan kalian
Akankah kalian memenuhi tuntutan orang banyak yang tidak pernah puas
Ataukah memenuhi tuntutan Sang Imam Agung?
Aku rasa kalian lebih mengerti apa saja tuntutanNya
Para imamku yang terkasih,
Beberapa hari yang lalu saat aku mengikuti misa kudus di sebuah gereja,
kami bersama-sama memanjatkan doa untuk para imam
Doa yang sangat indah
Aku persembahkan doa ini untuk kalian
Tuhan terkasih, Bapa
Pengasih, aku berdoa kepadaMu;
Lindungilah para imam
GerejaMu, sebab mereka itu milikMu.
Biarlah hidup mereka
terbakar luluh di atas altarMu yang suci,
sebab mereka telah
disucikan dan menyucikan diri bagiMu saja.
Lindungilah mereka sebab
mereka berada di tengah dunia,
meskipun mereka bukan
dari dunia ini.
Masukkanlah mereka dalam
lubuk hatiMu,
bila nikmat duniawi
menggoda dan memikat mereka.
Lindungilah dan hiburlah
mereka dalam saat-saat sepi,
Susah derita dan bila
pengorbanan hidupnya nampak sia-sia.
Ingatlah ya Tuhan tak
seorangpun kecuali Engkau
yang menjadi pemiliknya
yang sah
Dan walaupun mereka
Kauberi panggilan ilahi,
tetapi tetaplah mereka
memiliki hati insani,
dengan segala
kerapuhannya.
Maka, Bapa terkasih,
lindungilah mereka bagaikan biji mataMu,
dan peliharalah mereka
bagaikan hosti tanpa noda.
Semoga setiap hari, pikiran
dan perbuatannya
aman terjaga dan menjadi
teladan indah bagi seluruh umatMu.
Tuhan terkasih, sudilah
memberkati mereka senantiasa.
Terpujilah Engkau yang
telah memanggil dan mengutus mereka;
terpujilah Engkau yang
tetap mendampingi
dan memampukan mereka.
Ya Hati Kudus Imam Agung
Yesus, kasihanilah mereka.
Ya Hati Tersuci Maria
Ratu Para Imam, doakanlah mereka.
Santo Yohanes Maria
Vianney, doakanlah mereka.
Para imamku yang terkasih,
Semoga kalian tidak menjadi bosan dan mengantuk membaca suratku yang
panjang ini
Aku hanya ingin kalian tahu bahwa kalian sangat berharga
Bagi umat, bagi Gereja, bagi dunia...
Aku hanya ingin kalian tahu bahwa kami para domba membutuhkan gembala yang
baik
Gembala yang tidak hanya menggiring para domba untuk masuk melalui pintu
surga, tetapi sekaligus menemani mereka bersama-sama berada didalam surga
Para imamku yang terkasih, dimanapun kalian berada
Doaku menyertai kalian...
Teriring salam dan doa,
umatmu
*Surabaya, 22 Desember 2011*
Terima kasih atas renungan ini. Mengingatkan saya (sebagai imam) bahwa Tuhan memanggilku untuk menjadi manusia yang seimbang dan sehat dalam segala aspek.
BalasHapusRm Rafael
Terima kasih sudah berkenan membaca surat saya, romo :) I will pray the best for all of you...
Hapus