Laman

Kamis, 26 Januari 2012

Manusia vs Harta

Liburan imlek kemarin aku pulang kampung. Meski tidak ada acara makan-makan ataupun berkunjung-kunjung ke rumah kerabat untuk berburu angpao, aku sengaja ambil cuti 2 hari untuk berkumpul dengan kedua orangtuaku. Sekedar menghormati dan menyenangkan hati mereka.

Pagi hari, begitu tiba di rumah, aku pun segera masuk ke ruang tengah untuk memindahkan barang-barang bawaanku. Ya elahh.... aku temukan suasana yang berbeda di rumahku kali ini. Aku merasa rumahku yang sekarang seperti penjara!  

Jumat, 13 Januari 2012

Come and See... Datang dan Lihatlah...!!!

Menyesal...adalah hal yang kurasakan tak lama setelah aku menerima tawaran dari Rm. Gani untuk mengajar anak-anak jalanan di daerah Jl. Semarang. Perasaan takut dan menyesal melingkupiku saat itu. Takut karena image anak-anak jalanan yang negatif yang tertanam dalam benakku. Menyesal mengapa aku kok mau merepotkan diri terlibat dalam kegiatan tersebut. Cari susah aja....demikian pikirku. Alasan yang mendasari semua itu adalah karena aku tidak menyukai anak-anak, tidak komunikatif, tidak pandai mengambil hati, dan paling tidak bisa mengajar (baca: menjelaskan sampai membuat orang lain benar-benar mengerti dengan mudah penjelasanku).

Rabu, 11 Januari 2012

Mbah Sumini : dua tangkup roti tawar dan dua gelas teh manis hangat

Kemarin malam aku dan Mas Heru, seorang relawan sanggar, berkunjung ke rumah Diana dan Anisa, adik-adik dampingan kami. Mereka berdua sama – sama sedang mengalami cedera kaki. Diana kakinya terluka akibat jatuh dari sepeda motor gara-gara saat berboncengan, sepeda motornya nyungsep ke got. Anisa kakinya terkilir dan bengkak gara-gara terjatuh dari mobil yang ditumpangi saat sedang mbonek bersama teman-temannya.

Selasa, 10 Januari 2012

Menemukan Guru Kehidupan di Sanggar Merah Merdeka


Teman-teman baru, pengalaman baru, keceriaan, pembelajaran, dukungan, perjuangan – adalah beberapa hal dari sekian banyak hal yang aku temukan dan dapatkan di Sanggar Merah Merdeka. Jika aku renungkan lebih dalam, banyak makna tentang kehidupan yang dapat aku pelajari. Hadir dan berinteraksi secara langsung diantara dan dengan sesama yang membutuhkan kehadiran dan uluran tangan kita. Melakukan perbuatan kasih secara nyata bagi sesama, menjadi perpanjangan tangan Tuhan dan saluran berkat dariNya dengan cara menyisihkan waktu, tenaga, pikiran, dan materi. Jatuh bangunnya perjuangan untuk memiliki hidup yang lebih bermakna dengan berbuat sesuatu bagi Tuhan yang hadir tersamar dalam diri sesama yang membutuhkan. Itulah yang aku pelajari disini.

Rabu, 04 Januari 2012

Kebenaran yang menyakitkan

Shock, kecewa, sedih, tidak percaya, campur aduk menjadi satu. Perasaan-perasaan itulah yang kurasakan beberapa waktu terakhir ini. Galau!

Dua minggu yang lalu, seorang teman menyampaikan sebuah kebenaran kepadaku. Sebuah kebenaran yang tak pernah sedetikpun terlintas dalam pikiranku. Sebuah kebenaran yang menyakitkan!!!

Orang yang sangat kukagumi, kubanggakan, kuharapkan, kupercaya, ternyata tidak seperti yang kubayangkan. Aku seperti kehilangan pegangan.... Limbung...