Laman

Jumat, 21 November 2014

Sepasang Kaki dan Cahaya

Sepasang kaki
Berjalan tak tentu arah
Ikut saja angin berhembus

Sepasang kaki
Berdarah
Terantuk batu

Sebuah suara memanggil
“Kemarilah! Arahmu salah! Agar kau tak terantuk lagi!”
Sepasang kaki berlari
Sepenuh hati
Bahagia


Sepasang kaki
Melihat kerlip cahaya
Di kejauhan
Menggoda
Membuatnya datang

Ragu-ragu
Sebentar berlari
Sebentar melambat
Sebentar berhenti
Berbalik arah
Lalu kembali
Menyusul cahaya

Hembusan angin
Memadamkan cahaya
Padam... pekat...
Sepasang kaki kebingungan

Terpaku dalam diam
Lalu mencoba terus berjalan
Tak tentu arah
Tersesat dalam lorong gelap
Tak berujung
Tak dapat melihat
Cahaya hilang

Menjerit
Berikan aku cahaya!

Ingin berlari
Berpacu dengan putaran waktu
Tapi semua gelap

Terpekur
Putus asa
Lelah
Kembali saja!

Lihat!
Kerlip cahaya di kejauhan
Redup
Begitu jauh
Awas! Angin datang lagi!

Datanglah kesana!
Sebuah suara bergema lirih

Haruskah?
Tanya sepasang kaki...

Angin itu terlalu besar
Nanti padam lagi
Aku lelah...


*catatan sebuah hati 21112014*

Tidak ada komentar:

Posting Komentar